Kita hidup
di zaman serba modern, dimana hampir semua yang dilakukan ada hubungannya
dengan internet, salah satunya adalah game online. Game online terdiri dari dua
kata yaitu game dan online. Game identik dengan permainan, dimana kata tersebut
sudah sangat tidak asing lagi di telinga kita baik pada orang dewasa, remaja,
maupun anak-anak. Online, inti dari pengertiannya adalah secara langsung dengan
bantuan internet. Jadi, game online adalah permainan yang dilakukan secara langsung
dengan bantuan internet, yang mana bisa dimainkan sendiri atau bersama-sama,
karena dengan bantuan internet maka teman bermain yang ikut serta bisa saja
merupakan orang yang berada di tempat yang jauh. Untuk penulisan kali ini, saya
akan mengemukakan pendapat saya tentang dampak game online bagi anak-anak.
Game online
merupakan salah satu jenis hiburan yang akhir-akhir ini sangat diminati oleh
anak-anak khususnya. Untuk remaja dan orang dewasa yang meminati game online,
bagi saya bukanlah sesuatu yang baru untuk dilihat, karena mereka sudah bisa
membedakan apa yang baik dan buruk, WALAUPUN ada beberapa dari mereka yang tidak
bertanggungjawab sebagai orang yang bisa saja menjadi panutan dalam bermain
game (read: mengeluarkan kata-kata kotor). Untuk itu, seperti yang sudah
dikemukakan diatas, saya akan mengemukakan pendapat tentang game online bagi
anak-anak, dimana saya melakukan pengamatan kepada tiga orang adik saya, yaitu
yang pertama adalah seorang anak SMP berjenis kelamin laki-laki dan dua orang
anak perempuan yang masing-masing duduk di kelas dua dan tiga Sekolah Dasar.
Sebelum masuk
ke dampak positif dari game online, saya ingin terlebih dahulu mengemukakan
dampak negatif yang saya lihat selama pengamatan kepada ketiga adik saya ini,
yaitu:
· kurangnya berinteraksi dengan orang sekitar. Adik laki-laki
saya sudah aktif bermain game sejak SD, namun berbeda dengan dulu dimana dia
lebih sering bermain game di warnet bersama dengan teman-temannya, sekarang
karena teknologi sudah semakin canggih dan bermain game juga sudah bisa
menggunakan handphone jadi seiring berjalannya waktu dia lebih banyak menghabiskan
waktunya di dalam kamarnya. Dia hanya keluar kamar ketika makan, mandi atau
kegiatan lainnya di kamar mandi, sekolah, dan hanya sedikit interaksi dengan
ibu dan adiknya. Kalau untuk dua adik perempuan, mereka selalu bersama-sama
setiap saat, jadi saat mereka sedang bermain game mereka juga lebih banyak
menghabiskan waktu mereka di dalam kamar, namun karena game nya berada di
handphone, jadi aktivitas mereka bukan hanya bermain game, ada beberapa
aktivitas lainnya yang berhubungan dengan internet. saat mereka berada di dalam
kamar, mereka jarang berinteraksi dengan adik bayi perempuan mereka, kecuali
jika sebelumnya ada yang memanggil mereka dan menyuruh untuk bermain dengan
adik tersebut. Namun, saat ada yang menjaga adik bayi itu, mereka bergegas
kembali ke kamar mereka.
· Mengeluarkan kata-kata kotor saat bermain. Tidak perlu
disebutkan lagi kata-kata kotor apa yang disebutkan oleh mereka. Saya tidak tau
pasti darimana mereka melihat orang-orang bermain game sambil mengeluarkan
kata-kata kotor, yang saya perkirakan kedua anak perempuan ini mungkin
mengikuti kakak laki-laki mereka tersebut. Karena mereka bertiga biasanya bermain
bersama di satu ruangan, entah di kamar atau di ruang TV. Pada saat mereka
bermain dan mengeluarkan kata-kata kotor dan terdengar, biasanya ditegur langsung
oleh ibu mereka, dan jika diulangi lagi mereka diancam akan dimatikan wifi yang
sedang mereka pakai
· Ketergantungan terhadap game online. Ketika diancam
akan mematikan wifi, dan tidak dihiraukan, ibu mereka biasanya langsung
mematikan wifi tersebut. Adik laki-laki ini menurut saya sudah ketergantungan
terhadap game online, karena dia langsung marah ketika wifi dimatikan, bahkan
bisa saja mengumpat dan membanting pintu kamarnya, dia tidak peduli apakah itu
perbuatan yang benar atau tidak. Pernah suatu ketika, wifi di rumah error, dia malah menyalahkan orang-orang
yang ada di rumah karena belum membayar dan katanya hari ini dia harus bermain
game (katanya penting). Sedangkan ketergantungan kedua adik perempuan terhadap
game online masih biasa saja karena mereka tidak melakukan seperti yang
dilakukan oleh kakak laki-laki mereka, mereka malah mencari aktivitas yang lain
· Memaksakan kehendak. Semua yang
dia (adik laki-laki) mau yang berkaitan dengan game nya harus dituruti jika
tidak dia akan merajuk, mengurung diri di kamar, dan sebagainya. Dia pun tau
kelemahan ibunya yaitu tidak bisa melihat wajah anaknya yang “asam” alias
cemberut. Dia sengaja bolak-balik di depan ibunya dengan menunjukan wajah
tersebut yang membuat ibunya menyerah dan mengabulkan keinginannya itu. Dan itu
bisa dilakukannya sebulan dua kali. Kalau kedua adik perempuan, tidak terlalu
menghiraukan tentang apa yang harus dilakukan untuk game mereka, yang mereka tahu
hanya bermain, sekalipun ada pembelian, mereka hanya melakukannya di dalam
game nya.
·
Malas dan
kurang tidur. Untuk malas, ketiga adik saya mengalaminya, tapi untuk
kurang tidur hanya adik laki-laki yang mengalaminya
Adapun dampak
positif yang didapatkan oleh ketiga adik saya saat bermain game online, yaitu:
· Meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Khususnya bahasa
inggris, karena kebanyakan game online menggunakan bahasa inggris sebagai
keterangannya dan lain-lain, termasuk game yang sering dimainkan oleh ketiga
adik saya ini. Ketika kedua adik perempuan mendapatkan kata-kata baru yang
tidak dimengerti artinya, mereka lalu bertanya kepada saya. Walaupun biasanya
kata-kata tersebut ada hubungannya dengan game, namun untuk anak SD, menurut
saya dengan bertambahnya kata-kata dalam bahasa inggris yang dipelajari secara
tidak langsung bisa saja meningkatkan mereka dalam mempelajari bahasa asing.
· Mengurangi stres. Dari hasil wawancara saya
dengan adik laki-laki saya (iseng bertanya lebih tepatnya), dia mengatakan,
dengan bermain game dapat mengurangi stres yang dialaminya, stres yang dimaksud
adalah menerima beberapa kenyataan pahit dalam hidupnya.
· Menambah teman yang mempunyai hobi yang sama. Adik
laki-laki saya mengatakan bahwa saat dia dan teman-teman dia berkumpul, yang
mereka bicarakan adalah game jadi saat berkumpul mereka mempunyai pemahaman
yang sama dan bisa dibilang “nyambung”
Dari dampak negatif dan positif
yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak dampak negatif
yang diterima atau dialami oleh ketiga adik saya dibandingkan dampak positifnya.
Khususnya untuk adik laki-laki yang mana pendapat saya diatas diarahkan semua
kepadanya baik dampak positif maupun negatifnya.
KETERANGAN:
1.
Penulisan diatas murni pengamatan dan pendapat saya
tentang dampak yang dialami atau diterima oleh ketiga adik saya, jadi jika ada
yang mempunyai pendapat lain, saya menghargainya
2.
Pendapat saya diatas tidak dimasukkan hasil penelitian
resmi jadi dampak yang dialami adik saya mungkin saja berbeda dengan yang lain
3. Menurut saya
bukan “game online” nya yang salah, tetapi orang yang memainkannya yang harus
bijak dan bertanggungjawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar