Dengan adanya internet, maka tidak
heran jika apapun yang akan kita inginkan dan lakukan dapat dengan cepat dan
mudah dilaksanakan. Tak terkecuali dalam hal mencari jodoh. Sekarang ini, ada
beberapa orang dimanapun berada tertarik menggunakan aplikasi jodoh online,
karena menurut mereka aplikasi tersebut akurat dan mudah dalam mencari jodoh
mereka. Mereka tidak perlu lagi pergi keluar rumah untuk mencari pasangan
idaman, tidak perlu lagi menghabiskan uang, waktu, dan tenaga untuk mencari
jodoh karena sekarang ini semua serba bisa, termasuk jodoh. Mereka hanya perlu
memasukkan data diri, foto, informasi tentang mereka, dan pasangan idaman yang
diinginkan, lalu sisanya adalah tugas dari aplikasi itu sendiri yang mencari pasangan
yang cocok satu sama lain.
Berikut merupakan cerita dari
pasangan yang berhasil dalam mencari jodoh mereka melalui aplikasi jodoh
online:
Seperti kisah Fira dan Firza yang
saling match (istilah di Tinder yang berarti sama-sama cocok) karena punya
hobi yang sama. Awal mula mereka berkenalan karena saling menyukai Star Wars.
Menurut Fira, ia belum berminat untuk cari pacar saat itu karena baru putus
cinta. Tinder hanya sarana yang ia gunakan saat sedang jenuh. Suatu ketika ia
menemukan Firza yang dilihat profilnya juga menyukai Star Wars.
"Kita nyambung bukan hanya
sering obrolin Star Wars, tapi kita juga suka The Beatles. Dan lucunya dia tahu
horoskop jadi kita bisa ngobrol panjang," ujar wanita yang bekerja sebagai fashion stylist itu kepada
Wolipop, Jumat (16/1/2015).
Setelah itu, mereka janjian untuk
bertemu di sebuah restoran. Tidak ada perasaan kaku atau tegang layaknya orang
yang akan bertemu dengan pria incaran, Fira mengaku saat itu merasa santai dan
cuek karena menganggap Firza layaknya teman. "Pas ketemu asik banget. Kita
saling cela-celaan. Dia manggil aku 'mbek' karena aku kan Capricorn. Hari itu,
kita ngobrol dari siang sampai malem, nggak ada rasa bosan dan canggung," urai Fira.
Tak butuh waktu lama, untuk keduanya
penjajakan. Fira juga tidak menyangka akan menemukan kekasih dengan cepat dan
mudah berkat Tinder. Lucunya, wanita 24 tahun itu tidak pernah mendengar Firza
mengajukan pertanyaan kepadanya untuk jadi pacar, tapi tiba-tiba sudah
berstatus pacaran.
"Suatu hari, kita lagi ngobrol
di Line, terus ada obrolannya yang bilang 'kita kan pacaran', aneh banget sih.
Tapi aku suka sama cara dan perlakuan dia ke aku yang kadang ajaib," tutup
wanita yang membuat akun Tinder pada Agustus 2014 itu.
Tak semua pasangan yang lahir dari aplikasi jodoh online
berhasil sampai di dunia nyata mereka, berikut merupakan cerita pasangan yang
gagal dari aplikasi jodoh online:
Haley kenal
dengan Samuel lewat aplikasi cari jodoh online dan menjalin hubungan secara
virtual selama dua tahun. Setelah dua tahun hanya bertukar pesan, keduanya
kemudian sepakat bertemu di rumah Haley. Pertemuan pertama mereka bukannya
berbuah manis, tapi malah berujung bencana.
Haley mengajak
Samuel ke sebuah meja di luar rumahnya untuk minum wine bersama. Wanita 26
tahun itu kemudian meminta Samuel menutup mata dan secara tiba-tiba memukulnya
tiga kali dengan pemukul baseball di bagian kepala. Akibat insiden ini, Samuel
mengalami retak pada tengkoraknya. Haley mengungkapkan pada polisi alasannya
memukul pria yang baru ditemuinya itu karena dia tidak ingin jadi kekasihnya
setelah melihat Samuel secara langsung.
Dari
kedua cerita berbeda diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi jodoh
online juga tidak terlepas dari dampak negatif maupun dampak positifnya, yaitu:
Dampak positif:
- Menambah teman baru, walaupun tidak mendapat pasangan yang diidamkan, setidaknya kita bisa menambah kenalan-kenalan baru dari aplikasi tersebut
- Hemat waktu, tenaga dan biaya, tentu saja dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya daripada harus mencari jodoh melalui dunia nyata. Hemat waku, tidak perlu selalu memikirkan waktu untuk bertemu setiap harinya dengan dia. Hemat tenaga, tidak perlu kesana kemari menemani pasangan. Hemat biaya, tidak perlu mengajak makan ataupun jalan-jalan setiap harinya
- Mendapatkan teman dengan hobi yang sama, sebelum kita dipilihkan oleh aplikasi pasangan yang sesuai, kita terlebih dahulu mengisi biodata diri kita misalnya hobi sehingga aplikasi akan mencari teman yang juga memiliki hobi yang sama, walaupun nanti pada akhirnya tidak menjadi pasangan
- Mengurangi rasa canggung, malu, dan grogi. Kita tidak perlu bertatap muka dengan calon pasangan sehingga perasaan yang disebutkan di atas dapat dikurangi
- Mendapatkan jodoh. Inilah tujuan utama orang-orang ikut bergabung dengan aplikas jodoh online
Dampak
negatif:
- Identitas yang seperti nama, foto, status, alamat, dan lain-lain bisa saja palsu
- Belum tentu langsung mendapatkan jodoh
- Sangat mudah sebagai tempat untuk penipuan
Daftar pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar