Sabtu, 17 Maret 2018

ASPEK PSIKOLOGIS BAGI PENGGUNA INTERNET BERKAITAN DENGAN MEDIA SOSIAL



Sebelum mengetahui apa aspek psikologis bagi pengguna internet yang berkaitan dengan media sosial, kita perlu mengetahui apa pengertian dari internet dan media sosial. Berikut ulasan  mengenai pengertian dari internet dan media sosial.

Pengertian internet

Di zaman serba modern ini, hampir semua orang telah mengetahui pengertian internet karena dapat dilihat di sekitar kita baik itu anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua pernah menggunakannya. Jadi, apa itu internet? Bagi orang yang awam, mereka akan mengatakan bahwa internet adalah tempat untuk berkomunikasi dengan orang lain baik melalui suara, video, foto, dan tulisan; sebagai tempat mencari informasi, dan lain-lain.
Internet berasal dari bahasa latin yaitu “inter” yang berarti antara. Jadi, apabila digabungkan kata per kata internet adalah jaringan antara atau penghubung. Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi, mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Secara umum, internet adalah serangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum di seluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data berdasarkan standar internet protocol (IP). Lebih dalam lagi, internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan pendidikan, jaringan bisnis, jaringan pemerintahan, dan lain-lain, yang secara bersama menyediakan layanan informasi seperti email, online chat, transfer file dan saling keterhubungan (linked) antara satu halaman web dengan sumber halaman web yang lainnya. Internet adalah jaringan atau sistem atau jaringan komputer yang saling berhubugan dengan menggunakan sistem Global Transmission Control Protocol/internet protocol suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani milyaran pengguna di seluruh dunia. Internet juga biasa dikenal sebagai interconnected-networking (singkatan dari internet)
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan utama internet sebagai media untuk:
a.   Menyebarkan dan memperoleh informasi. Umumnya disajikan dalam bentuk website, informasi dapat berupa teks, grafik, suara, video, atau dalam bentuk file yang dapat di download
b. Berkomunikasi, baik melalui media chatting berbasis teks (IRC), grafik (Yahoo messenger), maupun berkomunikasi suara (Skype), layaknya menggunakan telepon kabel.
c.      Berkirim surat.
d.  Bertukar data, salah satunya dengan menggunakan aplikasi FTP, website, maupun koneksi peer to peer.
e.     Remote login, mampu mengeksekusi komputer dari jauh (telnet)

Pengertian media sosial
http://patrolmedia.co.id/2018/03/11/berantas-akun-anonim-di-media-sosial-kominfo-wacanakan-pakai-sistem-single-identity/

Sama halnya dengan internet, hampir semua orang yang ada di dunia juga mengetahui apa itu media sosial dan bahkan mereka juga pernah atau masih menggunakannya. Di zaman sekarang, kehidupan manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu kehidupan di dunia nyata dan kehidupan di dunia maya. Kehidupan di dunia maya inilah yang disebut dengan kehidupan media sosial. Lalu, apa yang dimaksud dengan media sosial?
            Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter (sekarang ini ditambakan instagram, “menurut saya”) . Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu :
1.     Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi ( Facebook, myspace, hi5, Linked in, bebo, dll)
2.   Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum, dll)
3.   Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music, dll (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll)
4.      Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll)
5.  Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll)
6.      MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)
7.      Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)
8.      Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll)
9.      Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll)
10.  Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)

Aspek  psikologis bagi pengguna internet berkaitan dengan media sosial

            Setelah mengetahui pengertian dari internet dan media sosial, dapat disimpulkan bahwa keduanya merupakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan karena tanpa internet, media sosial tidak akan bisa digunakan. Menurut saya, semua penciptaan media sosial pasti mempunyai tujuan yang baik bagi penggunanya misalkan dapat mempererat hubungan jarak jauh dengan orang lain, menghibur penggunanya, bersosialisasi, dan banyak manfaat positif lainnya. namun ada beberapa orang atau oknum yang salah menggunakan tujuan dari media sosial ini, sehingga yang muncul adalah dampak negatif dalam dirinya. Dampak positif ataupun negatif dari penggunaan media sosial dapat mempengaruhi aspek psikologis dalam diri penggunannya. Apa saja aspek-aspek itu, berikut beberapa penjelasan dari saya tentang aspek psikologis bagi pengguna internet yang berkaitan dengan media sosial. Dalam hal ini saya lebih menekankan aspek psikologis pada remaja
v  Media sosial dapat membantu remaja menemukan identity nya. Menurut teori Psikososial Erikson, pada usia 12-18, seorang anak remaja akan mencoba banyak hal untuk mengetahui jati diri mereka sebenarnya, dan biasanya anak akan mencari teman yang memiliki kesamaan dengan dirinya untuk melewati hal tersebut. Di media sosial, remaja yang memiliki minat yang sama dengan yang lain, maka dia akan bergabung dalam sebuah kelompok yang memiliki minat yang sama itu. Di dalam kelompok itu mereka akan lebih banyak membicarakan tentang minat dan dapat mengekspresikan dirinya dengan baik. Hal inilah yang dapat membentuk identity pada diri remaja tersebut. Contohnya: saya pernah diceritakan oleh teman saya kalau dia sedang bergabung di sebuah kelompok yang terdapat di salah satu media sosial, dimana kelompok tersebut terdiri dari mahasiswa maupun alumni yang tertarik dengan dunia psikologi. Dia mengetahui kelompok ini dari saudaranya yang lebih dulu bergabung. Katanya di kelompok tersebut mereka membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan psikologi. Setiap orang mempunyai hak untuk menambahkan maupun memberi saran, dari dianya sendiri juga mendapatkan banyak manfaat dari bergabungnya ke kelompok itu. Menurut saya dia sudah menemukan apa yang menurut dia bisa dan mampu untuk dilakukan.
v  Media sosial merupakan tempat pengungkapan diri yang baik. Maksud dari pengungkapan diri yang baik adalah bisa berupa status pada media sosialnya dimana dia ingin agar semua orang tahu kalau sedang mendapatkan sesuatu yang baik. Dia merasa lebih baik diberitahukan ke media sosialnya dibandingkan ke orang sekitar karena mungkin saja di sekitarnya pun tidak peduli dengan apa yang didapatkannya, sehingga menurut dia kalau di media sosial pasti ada yang akan membaca statusnya tersebut. Dalam hal ini bisa berdampak positif karena menurutnya dia telah mengungkapkan dirinya dengan baik sehingga bisa mendapatkan pujian dari teman-teman media sosialnya, namun bisa juga berdampak buruk karena dia akan semakin tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain karena ketidakpedulian orang lain itu kepadanya.
v  Postingan media sosial dapat mempengaruhi mood seseorang dan sebagai penghibur untuk penggunanya. Pernahkah kalian saat sedang bersedih atau marah lalu melihat sebuah postingan lucu atau menarik di media sosial dan membuat perasaan kalian menjadi lebih tenang? Saya pernah dan bahkan sering sekali mengalami hal ini. Misalnya waktu itu saya sedang bersedih karena suatu hal, lalu saat saya membuka media sosial saya, saya melihat video bayi yang sedang diajarkan mengaji oleh ibunya dan dengan lucunya dia mengulangi apa yang dikatakan ibunya walaupun ada beberapa kata yang salah, saya langsung tersenyum dan tertawa ketika mendengar suara tawa bayi itu, perasaan saya jadi sedikit lega walaupun kesedihan yang tadi tetap masih ada, tapi setidaknya saya bisa sedikt terhibur.
v  Media sosial dapat mengurangi stress bagi cowok maupun cewek. Melalui media sosial kita akan dapat mengunggah postingan yang menarik bagi kita serta dapat menikmati foto dan video yang disukai. Untuk cowok, misalnya tentang dunia bola atau olahraga lainnya, musik yang disukai dan lain-lain, sedangkan untuk cewek bisa tentang fashion, musik (kpop misalnya), dan lain-lain. Hal ini mungkin tidak bisa menghilangkan stress yang dialami karena aktivitas beratnya sehari-hari, namun mungkin bisa mengurangi stress yang dirasakannya,
v  Media sosial menyebabkan seseorang menjadi individualisme. Seorang remaja yang lebih sering menggunakan media sosial di sehari-harinya akan membentuk seseorang yang individualisme, mereka jadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan hanya fokus pada gadget mereka misalnya, karena di dalam gadget tersebut dia mempunyai dunia nya sendiri. Contohnya : saya mempunya teman yang setiap hari tidak pernah lepas dari gadgetnya, matanya selalu melihat ke arah layar gadget. Setiap memanggil namanya kita harus memanggilnya bisa lebih dari 5 kali. Saat menoleh pun dia tidak tau dengan apa yang kita bicarakan sebelumnya dan selalu mengatakan”kenapa?”, padahal waktu sebelum memanggil itu kami sudah memberikan sebuah pertanyaan ke dia tapi tidak didengarkan karena dia asik dengan dunianya sendiri.

http://shuneo.net/lifestyle/media-sosial-yang-berujung-pada-individualisme/

v  Media sosial membuat seseorang iri hati dan gengsi. orang-orang yang menggunakan media sosial pasti lebih banyak memposting tentang keberhasilan atau kesuksesan yang dia dapat, walaupun ada juga tentang kesedihannya. Hal itu karena dia tidak akan memposting sesuatu yang menyebabkan dirinya sendiri merasa malu dan gagal, inilah yang disebut gengsi. Keberhasilan atau kesuksesan itu seperti mendapat juara, bisa jalan-jalan ke luar negeri, mempunyai pacar idaman, orang tua yang selalu ada, dan lain-lain. Hal itulah yang bisa menyebabkan orang lain iri terhadap orang yang memposting hal tersebut.

http://intisari.grid.id/Wellness/Psychology/Hati-Hati-Iri-Karena-Posting-An-Orang-Lain-Di-Facebook-Bisa-Bikin-Kesehatan-Mental-Terganggu

v  Perilku di media sosial berbeda dengan di dunia nyata. Ada beberapa orang yang sangat aktif, cerewet, sigap, dan tegas di media sosial namun dalam dunia nyata dia ternyata adalah seorang yang pemalu dan jarang bicara. Hal ini karena menurutnya lebih nyaman berkomunikasi melalui media sosial daripada secara langsung yang harus bertatap muka. Bisa saja sebaliknya, di media sosial dia jarang sekali memposting atau mengomentari sesuatu tetapi di dunia nyata dia bukanlah orang yang pemalu. Banyak contoh dari pernyataan ini, misalkan lagi di media sosial dia mempunyai banyak teman namun di dunia nyata dia hanya mempunyai 1 teman atau sebaliknya; dan lain-lain.

https://www.slideshare.net/SandeepGupta159/social-media-vs-social-life

v  Mempengaruhi kualitas tidur. Siapa disini yang kalau bermain media sosial sampai tidak tidur tau-taunya sudah jam 4 subuh? Ini nih yang paling banyak dilakukan remaja (termasuk saya) remaja-remaja yang senang melakukan kegiatan online hingga larut malam akan lebih rentan terpengaruh oleh resiko kesehatan. Bukan hanya kesehatan secara fisik, secara mental dan psikologisnya jua terganggu.
https://www.hindustantimes.com/fitness/excessive-social-media-use-reduces-sleep-among-children/story-y4sJeafdFtOM8wJsxz1fnM.html


Saran:
Agar media sosial yang kita gunakan tidak membawa dampak negatif buat kita baik secara fisik maupun psikologis, maka ada beberapa yang bisa kita lakukan: (tips dari saya)
1.      Mengatur waktu kapan kita bisa membuka media sosial kita. Misalkan: selesai makan siang, selesai beres-beres, atau selesai belajar (intinya mah selesai beraktivitas yang penting dulu yaa)
2.      Mengatur batas maksimal penggunaannya. Hal ini berguna agar kita tidak kecanduan menggunakan media sosial dan bisa melakukan kegiatan selanjutnya sesuai jadwal
3.      Saat mulai merasa kecanduan, segera alihkan ke hal-hal atau aktivtas yang bermanfaat. Misalkan: olahraga (ringan juga boleh)
4.      Jika kamu adalah orang yang jarang sekali bersosialisasi dengan sekitar namun lebih banyak di media sosial, maka segeralah ubah kebiasaan itu karenakita jadi bisa lebih peka terhadap sekitar kita

Sebenarnya masih banyak lagi aspek-aspek psikologis bagi pengguna internet yang berkaitan dengan media sosial, namun hanya ini yang bisa saya paparpakan. Untuk kelebihan dan kekurangannya saya mohon maaf dan terima kasih telah membaca postingan kali ini.





Daftar pustaka:
Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet teknologi dan aplikasinya. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Anhar. 2016. Panduan bijak belajar internet untuk anak. Jakarta: Adamssein Media
Cahyono, AS. 2016. Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia. Hal 142. Diambil dari: www.jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/download/79/73\




Tidak ada komentar:

Posting Komentar