Rabu, 31 Mei 2017

Efek Rumah kaca


Dari tahun ke tahun jika kita sebagai penghuni bumi mengamati kejadian-kejadian yang ada di bumi, maka kita dapat merasakan perbedaan yang terjadi, misalkan perbedaan suhu bumi yang semakin kesini semakin panas serta cuaca yang tidak menentu. Hal ini disebut  sebagai pemanasan global (global warming), dimana terjadi peningkatan suhu di bumi akibat dari efek rumah kaca. 

a. Pengertian Efek Rumah Kaca

        Efek rumah kaca, adalah proses pemanasan permukaan bumi atau benda langit seperti planet mars, venus, dan saturnus yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Dalam bahasa inggris, istilah untuk efek rumah kaca adalah green house effect. Istilahnya menggunakan kata “green house” karena bumi diibaratkan sebagai tanaman dan atmosfer bumi sebagai kaca, dimana tanaman yang akan ditumbuhi diletakkan di dalam rumah kaca karena sifat kaca adalah mudah menyerap panas tapi sulit melepaskannya, dimana di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi daripada diluar rumah kaca, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas. Efek rumah kaca pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824. Efek rumah kaca dapat terjadi karena 2 hal, pertama efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di muka bumi, kedua efek rumah kaca yang terjadi akibat aktivitas dari manusia. Efek rumah kaca terjadi karena adanya penyerapan gelombang infra merah, dimana kalau tidak berlebihan maka sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena dapat menjadikan suhu bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, bumi akan tertutupi oleh es dan perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.

b. Penyebab Efek Rumah Kaca

        Biasanya orang yang tidak tahu apa itu efek rumah kaca, mereka beranggapan bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh  rumah-rumah kaca yang ada di perkotaan, tapi penyebab sebenarnya karena emisi karbon yang terlalu banyak di angkasa sehingga menyulitkan panas untuk memantul kembali ke angkasa. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2), Metana (CH4), N2O (Nitrous Oksida), HFC5 (Hydrofluorocarbons), CFC (klorofluorokarbon), PFC5 (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur Hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Peningkatan CO2  disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, asap kendaraan dan menghasilkan listrik pada saat yang sama. Tetapi jumlah tanaman untuk menyerap CO2  sangat sedikit, dengan demikian gas CO2 semakin bertambah. Peningkatan CH4  disebabkan oleh produksi dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah. Untuk gas N2O, disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Sedangkan peningkatan HFC5 disebabkan oleh manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan(furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Dan CFC disebabkan oleh peningkatan penggunaan lemari pendingin dan AC.

c. Akibat Efek Rumah Kaca

      Dampak yang ditimbulkan karena efek rumah kaca sudah pasti ada, terutama dampaknya pada Bumi ini, dan dibalik dampak positif pasti ada juga dampak negatifnya jika efek rumah kacanya sudah berlebihan. Berikut dampak positif dan negatif dari efek rumah kaca:

Dampak Positif Efek Rumah Kaca :
  1. Efek rumah kaca menyerap gelombang infra merah, dimana kalau tidak berlebihan maka sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena dapat menjadikan suhu bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, bumi akan tertutupi oleh es dan perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda. 
  2. Manusia menjadi lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan bahan bajar fosil agar tidak menyebabkan peningkatan efek rumah kaca yang berlebihan
  3. Untuk mencegah peningkatan efek rumah kaca yang berlebihan, manusia menadi lebih kreatif dengan mendaur ulang sampah menjadi barang yang ekonomis
  4. Manusia menjadi lebih sadar akan keberadaan pepohonan yang sangat berguna untuk bumi karena pohon menyerap gas karbondioksida sehingga peningkatan gas tersebut yang menyebabkan peningkatan efek rumah kaca dapat dikurangi 


Dampak Negatif Efek Rumah Kaca :
  1. Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di atmosfer,
  2. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutu yang dapat menimbulkan naiknya permukaan laut.
  3. Mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
  4. Menjadi penyebab global warming dan perubahan suhu iklim. Iklim di bumi menjadi tidak menentu dan susah diprediksi, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.

d. Solusi Mengatasi Efek Rumah Kaca

        Agar mengurangi peningkatan efek rumah kaca yang berlebihan, kita sebagai penghuni bumi wajib melakukan upaya dan penjagaan terhadap bumi yang kita tempati. Berikut solusi bagi kita untuk mengurangi efek rumah kaca ini, yaitu :
  1. Mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan, matikan alat listrik seperti lampu dan yang lainnya jika tidak digunakan, selalu hemat dalam penggunaannya
  2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, selain untuk mengurangi macet yang terjadi sekarang ini, kita juga dapat mengurangi peningkatan efek rumah kaca karena berkurangnya asap kendaraan dimana sekarang ini satu orang bisa menyebabkan berkali-kali lipat gas rumah kaca karena memiliki kendaraan bermotor pribadi yang dipakainya sehari-hari
  3. Melakukan go green atau penghijauan, dimana pepohonan-pepohonan yang akan tumbuh dapat dengan baik menyerap gas karbondioksida yang dihasilkan
  4. Melakukan pengelolaan sampah, seperti mengurangi penggunaan sampah, memisahkan antara sampah organik dan anorganik, menghemat penggunaan kertas, plastik, dan tisu, serta mendaur ulang kertas, plastik, dan logam



Daftar Pustaka:

Rusbiantoro, D. 2008. Global warming for beginner: pengantar komprehensif tentang pemanasan global. Jakarta: Niaga Swadaya

IPA FISIKA. Jilid 3, Esis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar